KARYA ILMIAH-SENI-BISNIS

menerima berbagai masukan tentang inovasi Karya Ilmiah

Laman

Rabu, 10 Maret 2010

PROFESIONALISME GURU


Sebagian besar guru di Indonesia masih lemah dalam penyiapan bahan ajar dan perencanaan pengajaran. Setiap sekolah perlu melakukan evaluasi dan pembinaan untuk meningkatkan profesionalisme guru tersebut.
Menurut Rasdi Ekosiswoyo dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Evaluasi Pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang (Unnes), Jumat (22/1). Pidato Rektor Unnes periode 1998-2002 ini berjudul "Pengembangan Profesionalisme Guru sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan".
Menurut Rasdi, profesionalisme guru mencakup lima hal, yaitu kepribadian yang baik, kesiapan bahan, perencanaan pengajaran, kelihaian mengajar, dan kemampuan menimbang permasalahan. Saat ini belum ada program pembinaan yang mencakup kelima hal tersebut.
Rasdi menilai, dari kelima aspek tersebut, kelemahan guru yang paling menonjol adalah ketidaksiapan bahan dan pola pengajaran. Masih banyak guru yang tidak menyeleksi bahan ajar yang akan digunakan. Sebagian besar guru hanya menyalin bahan ajar dari berbagai sumber. "Tidak ada kreativitas untuk membuat bahan ajar sendiri," kata Rasdi.
Sementara program pengajaran juga tidak terancang dengan baik, misalnya untuk satu semester. Padahal, proses pendidikan memerlukan program yang jelas karena siswa membutuhkan tahapan dalam belajar. Sikap guru yang kurang mencintai pekerjaannya menjadi penyebab utama munculnya kelemahan tersebut. Jika para guru mau belajar meningkatkan kemampuan dengan berlatih atau membaca, dua kelemahan tersebut tidak akan muncul. Sekolah perlu mendorong kemauan belajar para guru tersebut, misal dengan mengadakan MGMP mapel di sekolah.
Tiap sekolah harus memilih model yang sesuai kebutuhan dan keyakinan guru. Model pengembangan profesi guru yang efektif dan kreatif serta inovatif dapat diterapkan di semua sekolah. Evaluasi dan pembinaan guru itu pun menjadi tanggung jawab setiap sekolah.
Pembinaan
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia Sulistyo sependapat dengan penilaian Rasdi. Pola pikir guru harus diubah sehingga guru memiliki tanggung jawab untuk terus belajar.
Tanpa kemauan guru untuk bekerja keras, profesionalisme tidak akan dicapai. Alasannya, selama ini anggaran pemerintah masih kurang dalam hal pembinaan guru. "Bahkan, ada guru honorer dan guru tidak tetap yang sama sekali belum mendapat pembinaan," kata Sulistyo. (den)

Robohnya Pendidikan Humanis

ontent="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type">
Robohnya Pendidikan Humanis

Sabtu, 23 Januari 2010 | 10:51 WIB

Banyak anak frustrasi dengan angka-angka ketika harus belajar dalam dunia yang disebut sekolah. Begitu menakutkannya angka-angka yang menunjukkan batas kelulusan bagi anak-anak dalam ujian nasional. Jauh hari sebelum ujian berlangsung, banyak kalangan dibuat repot dan harus memutar otak untuk mencapai angka-angka itu.
Anak-anak harus dirampas jam belajar di sekolah dengan drill soal-soal jauh hari sebelum ujian. Bahkan, frustrasi dan ketakutan sudah mereka rasakan jauh hari. Sepulang sekolah, waktu bermain mereka harus dirampas untuk mengikuti berbagai les atau uji coba yang dilakukan lembaga informal yang begitu menjamur di luar pagar sekolah.
Jangan bicara masalah nilai-nilai kehidupan! Memang hal ini bisa dihubungkan dengan perjuangan mencapai cita-cita, namun bukan lagi tentang pembelajaran nilai-nilai hidup ketika anak tidak mempunyai pilihan. Mereka melakukan dalam sebuah intimidasi masa depan dalam sebuah keterpaksaan. Pastilah hal ini bukan esensi dari sebuah pendidikan yang baik dan benar.
Sekolah pun harus dibuat pusing seribu keliling. Kepala sekolah dan juga para guru sama sekali tidak punya pilihan. Sama halnya dengan anak-anak, mereka harus melakukan semua itu dalam sebuah "todongan pistol" kebijakan. Celakanya lagi, kegagalan mencapai kelulusan 100 persen menjadi pertaruhan eksistensi sekolah.
Orangtua tidak kalah frustrasi memikirkan nasib anaknya. Sejumlah uang direlakan raib untuk membayar berbagai les atau privat demi tercapainya angka-angka itu. Sangat ironis karena anak-anak harus menjalani kerasnya "penjejalan materi" di lembaga-lembaga pendidikan luar sekolah. Celakanya, anak-anak dari keluarga tak mampu hanya bisa bermimpi saja dan meletakkan nasibnya di atas awan yang tinggi sekali itu. Pendidikan dengan target angka-angka itu telah didesain untuk anak-anak keluarga berduit yang bisa memfasilitasi pendidikan luar sekolah yang sangat mahal itu.
Pada akhirnya, pendidikan dengan orientasi angka-angka itu jatuh pada kebobrokan moral para siswa, sekolah, dan orangtua. Kasus mencontek, bocoran jawaban, rekayasa, dan berbagai kecurangan dalam ujian nasional menjadi fakta kebobrokan pendidikan berorientasi angka itu. Pusat hanya menginginkan hasilnya dan sekolah harus mencapai hasil itu dengan sukses dengan berbagai cara, termasuk cara kotor. Ketika pendidikan jatuh pada kebobrokan dan "skandal" seperti itu, kembali sekolah dijadikan kambing hitam.
Meretas pendidikan humanis
Sesungguhnya potret buruk pendidikan tidak hanya tergambar dari atmosfer ujian nasional saja. Yang tampak dari kebobrokan ujian nasional merupakan puncak dari amburadulnya pendidikan nasional kita. Dalam sebuah proses pendidikan keseharian pun, pembelajaran berorientasi angka sangat dominan. Berbagai model pembelajaran banyak berakhir dengan sebuah tes. Bahkan, banyak guru dengan perkasanya membuat soal tersulit yang pernah ada sehingga nantinya dengan gagah juga menuliskan angka-angka itu di lembar jawaban siswa tanpa meninggalkan kata-kata apa pun sebagai feedback atas jawaban siswa.
Pembelajaran tanpa adanya feedback tertulis dan cukup menuliskan angka atau skor akhir siswa adalah sebuah kekerasan intelektual. Anak-anak hanya boleh tahu hasilnya saja, sedangkan alasan di balik benar atau salahnya jawaban tidak penting. Yang terjadi, anak-anak akan membawa pulang angka itu dan ditunjukkan pada orangtuanya tanpa bisa menjelaskan mengapa mendapat hasil seperti itu. Sebagai efeknya, ada dua kemungkinan respons orangtua, yakni "anak yang baik" karena mendapat nilai bagus atau "anak bodoh" karena mendapat nilai jelek. Celakanya, ada orangtua yang tidak peduli dengan per
kembangan anaknya. Habis sudah spirit pendidikan yang merupakan sinergi sekolah dan keluarga.
Bahkan, lebih sadis lagi, ketika tugas atau pekerjaan rumah para siswa hanya menjadi rutinitas. Guru tidak mempunyai perhatian khusus untuk melihat, mengoreksi, dan memberikan feedback. Bahkan, kebanyakan guru hanya mengandalkan subyektivitas belaka. Tamat sudah proses pendidikan yang humanis untuk membantu anak didik berkembang dalam sebuah penghargaan dan harapan ke depan.
Memang harus diakui bahwa tidak mudah menjadi pendidik yang sungguh-sungguh mendampingi anak didik. Setiap malam guru harus menghabiskan waktu untuk membaca tugas, jurnal, bahkan refleksi anak-anak.
Keteladanan mesti dikedepankan dalam proses mendidik. Cara guru menghargai dan mendampingi anak didik menjadi sebuah aura dan spirit tersendiri pada anak-anak untuk semangat belajar dan mengembangkan diri. Sepertinya masih lumayan, jika yang terjadi "guru kencing berdiri, murid kencing berlari" di mana ketika guru memberi contoh yang buruk maka akan berimbas lebih buruk lagi pada murid karena murid mencontoh dari guru. Akan tetapi, bisa saja terjadi "guru kencing berdiri, murid mengencingi guru". Jika hal itu terjadi, justru itu tamparan maut bagi dunia pendidikan karena anak didik merasa muak dengan mentalitas dan kualitas pendidik dan pendidikan.
Pendidikan humanis dengan berusaha meninggalkan proses pembelajaran yang hanya menekankan masalah angka adalah sebuah kebutuhan masa kini. Angka-angka itu menjadi tanda kesewenang-wenangan dalam menghakimi proses pembelajaran anak didik. Anak-anak membutuhkan alasan atas penandaan itu karena dari alasan itulah mereka dapat belajar, yakni memperbaiki yang masih kurang dan meningkatkan yang sudah baik.
Sebuah pertanyaan besar, sudah biasakah mata para guru untuk membaca dan tangan mereka untuk menulis? Bukan membaca sekilas, mengingat wajah anaknya, lalu menuliskan skornya. Akan tetapi, membaca kata per kata dan menuliskan feedback atas semua itu. Ini tidak mudah namun harus dilakukan karena jangan sampai "anak-anak mengencingi para guru". FX ARIS WAHYU PRASETYO Pendidik di SMA Kolese Loyola Semarang

BERFIKIR DAN BERJIWA BESAR ALA ISLAM

Islam Mengajarkan Berpikir dan Bejiwa Besar PDF Cetak E-mail


Bukti-bukti bahwa Islam mengajarkan agar umatnya berpikir dan berjiwa besar sesungguhnya bisa dilihat dari berbagai aspek, baik dari doktrin yang bersumber dari ajaran Islam, yakni al QAur’an, sejarah kehidupoan rasul maupun sejarah hidup para pemimpin dan umatnya, termasuk juga dari bacaan-bacaan spiritualnya.


Seseorang disebut sebagai telah berjiwa dan berpikir besar manakala yang bersangkutan pada aktivitasnya tidak saja diorientasikan untuk kepentingan diri sendiri melainkan juga untuk pihak-pihak lain, dan tidak saja untuk mereka yang disini malainkan untuk yang di sana, serta bukan saja untuk mereka yang hidup sekarang, melainkan juga yang hidup pada masa yang akan datang.

Melalui al Qur’an, Islam berbicara tentang keselamatan, keadilan, kedamaian, kemenangan, kebahagiaan baik di dunia maupun di akherat. Seseorang dipandang sudah masuk menjadi muslim, tatkala yang bersangkutan telah bersedia melakukan kesaksian terhadap dua hal, yaitu kesaksian atau bersyahadah terhadap Ke-Maha Esa-an Allah dan kesaksian bahwa Muhammad adalah Rasul Nya. Sebagai konsekuensi dari kesaksiannya itu, maka yang bersangkutan telah mengakui atas kebenaran apa yang diucapkan itu, tanpa ragu sedikit pun.

Kekuatan syahadah itu mestinya mampu menjadikan seseorang memulai berpikir dan berjiwa besar. Dengan bersyahadah seseorang mengenal Dzat Yang Maha Agung, Maha Pengasih dan Penyayang, Maha Adil, Maha Mulia dan seterusnya. Kesaksiannya itu semestinya melahirkan pandangan besar dan luas tentang dunia ini. Dengan bersyahadah, seseorang telah mengenal siapa sesungguhnya pencipta dirinya, serta berbagai macam sifat mulia yang disandang oleh Sang Maha Pencipta itu. Selain Dzat Yang Maha Pencipta, maka seluruh jagad raya dan seisinya adalah makhluk, termasuk dirinya. Semua makhluk adalah berkedudukan sama, kecuali manusia yang telah dimuliakan oleh-Nya. Kemuliaan itu tetap diberikan karena keimanan, akhlak dan amal sholehnya.

Pandangan seperti ini, membawa pikiran dan jiwa pemeluk Islam menjadi besar. Kebesaran pikiran dan jiwa itu semestinya tidak boleh berkurang, apalagi hilang oleh hal-hal yang sederhana sifatnya. Pandangan Islam seperti itu, dalam sejarah telah melahirkan manusia-manusia besar yang mampu menggerakkan dunia. Manusia-manusia yang telah meraih pikiran dan jiwa besar yang tumbuh karena ajaran Islam, ada dan hidup di mana-mana dan berkarya atau beramal sholeh di berbagai bidang kehidupan.

Dengan Islam, manusia diharapkan menjadi abdun sekaligus khalifah di muka bumi. Manusia boleh menjadi abdi, tetapi hanya terhadap Allah swt. Kaum muslimin tidak boleh mengabdi kepada selain kepada Allah. Ketaatan dan loyalitas dalam sebuah komunitas, bukan ditujukan kepada orang yang kebetulan menjadi pemimpinnya, melainkan terhadap komitmen sebagai bagian bentuk dari pengabdiannya terhadap Tuhan. Sebagai khalifah, manusia dalam konsep Islam, adalah pihak yang mendapatkan amanah untuk mengatur dan memakmurkan bumi. Mengikuti konsep ini, posisi manusia adalah sangat mulia, melebihi posisi makhluk lain manapun.

Namun aneh, di hadapan umat lainnya, selama ini kaum muslimin masih belum menemukan kemuliaannya itu. Dalam berbagai bidang kehidupan, baik politik, ekonomi, social dan juga ilmu pengetahuan, masih kalah dan bahkan tertinggal dari umat lainnya. Kekalahan itu bukan karena mereka memeluk Islam, melainkan disebabkan karena dalam memahami dan memposisikan Islam, tampak kurang sempurna. Dalam sejarahnya Islam pernah mengalami kejayaan, sejak kepemimpinan Rasulullah saat itu. Rasulullah pernah membangun masyarakat yang benar-benar damai. Masyarakat itu dibangun di atas sendi tauhid, kejujuran, keadilan kesetaraan, memuliakan orang-orang berilmu dan beriman, beramal sholeh dan berakhkul karimah. Sebaliknya, bukan menindas dan menganiaya, melainkan sebaliknya justru menolong, dan memberdayakan terhadap siapapun baik terkait kehidupan social, ekonomi maupun ilmu pengetahuan.

Tidak pernah habis berbicara tentang keindahan Islam sebagai konsep kehidupan manusia baik secara individu maupun bermasyarakat. Terkait dengan perbincangan Islam dan kaitannya membangun pikiran dan jiwa besar, dalam artikel pendek ini, saya hanya ingin mengajak pembaca membayangkan bagaimana dalam kegiatan ritual sekalipun, Islam mengajak umatnya berpikir dan berjiwa besar itu.

Kegiatan ritual yang bersifat rutin dan harus dilakukan oleh kaum muslimin, berisi kalimat atau kata tentang kebesaran, kesucian, puji-pujian, kasih sayang, jalan lurus, hari akhir, dan sejarah kemanusiaan. Berapa kali sehari semalam, kaum muslimin diwajibkan untuk mengucapkan kalimah Allahu akbar, subhanallah, alhamdulillah dan kalimat-kalimat lain yang mulia. Kalimat-kalimat yang harus diucapkan dari waktu ke waktu, dari hari-ke hari selamanya tanpa putus, sepanjang waktu, memberikan kesadaran dan training tentang sifat-sifat itu yang seharusnya kemudian dimiliki dan bahkan merasuk dalam relung-relung pribadi kaum muslimin.

Di pagi buta, kaum muslimin sejak saat bangun tidur, dibiasakan mendengar kalimah suci itu, melalui adzan dan iqomah, bacaan-bacaan mulia di dalam sholat, semuanya itu, jika dilihat dari perspektif pendidikan atau tarbiyah, merupakan cara Islam menjadikan umatnya menyandang pribadi yang mulia, yakni di antaranya berpikir dan berjiwa besar itu. Hanya kemudian, pertanyaannya adalah benarkah seluruh kaum muslimin, telah memahami dan menyadari bahwa kegiatan ritual dengan mengucap kalimah-kalimah mulia itu, sesungguhnya adalah sebagai bagian dari proses menjadikan dirinya meraih kemuliaan itu. Atau, kegiatan ritual itu hanya dipandang dan dirasakan sebagai beban, karena semua yang dilakukan bukan untuk kesempurnaan dirinya, yakni sebagai abdun dan sekaligus sebagai khalifah, melainkan untuk selainnya itu.

Ujian Nasional Diubah pada 2011

Ujian Nasional Diubah pada 2011

Pemerintah Dinilai Paksakan Kehendak
Sabtu, 23 Januari 2010 | 03:41 WIB
Jakarta, Kompas - Perubahan mendasar pada pelaksanaan ujian nasional baru bisa dilaksanakan pada tahun 2011. Jika perubahan dilakukan dalam ujian nasional tahun ini yang sebentar lagi digelar, dikhawatirkan bakal menimbulkan kebingungan bagi siswa dan sekolah.
”Keinginan untuk memperbaiki UN guna mengakomodasi keinginan masyarakat mesti dilaksanakan, UN tahun 2010 ini sebagai masa transisi untuk perbaikan mendasar UN pada tahun berikutnya,” kata Rully Chairul Azwal, Ketua Panitia Kerja Ujian Nasional Komisi X DPR di Jakarta, Jumat (22/1).
Rully mengatakan, DPR tidak lagi mempersoalkan apakah UN kali ini sah pascaputusan Mahkamah Agung yang menolak kasasi pemerintah soal gugatan UN. Dari konsultasi dengan MA, Ketua MA Harifin A Tumpa menegaskan bahwa tidak ada penghentian, pelarangan, atau penundaan UN.
”UN tahun ini tidak melanggar putusan MA. Jadi, kami anggap masalah hukum UN sudah selesai,” ujar Rully.
Adapun hasil UN sebagai penentu kelulusan, kata Rully, memang masih diperdebatkan. Masih ada fraksi di Komisi X yang meminta supaya hasil UN tidak sebagai syarat kelulusan dan saling memveto.
”Kami menyadari jika standar pendidikan kita belum merata. Jangan sampai UN itu membawa korban pada siswa dan sekolah-sekolah yang belum mencapai standar pelayanan minimum. Tetapi, perubahan itu kita siapkan untuk UN berikutnya supaya hasil UN jangan lagi merugikan siswa,” tegas Rully.
Hingga saat ini, dana alokasi UN senilai Rp 562 miliar masih diberi tanda bintang yang artinya belum disetujui Komisi X. Keputusan penghapusan tanda bintang diputuskan pekan depan, menunggu hasil kerja panitia kerja UN.
Pemaksaan kehendak
Secara terpisah, Muhammad Isnur, Koordinator Tim Advokasi Korban UN, mengatakan, pemerintah melakukan pemaksaan kehendak dengan tetap melaksanakan kebijaksanaan UN. Presiden dan Mendiknas dinilai hanya mencari-cari dalil dan legitimasi bahwa UN tidak bertentangan dengan putusan MA.
”Presiden, Wapres, Mendiknas, dan Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah divonis lalai dan melanggar dalam pemenuhan dan perlindungan HAM.
Isnur menilai MA juga lari dari tanggung jawab untuk memenuhi putusan yang dibuatnya sendiri. ”Pengujian atas putusan seharusnya juga dilaksanakan melalui proses eksekusi dan penilaian majelis hakim bukan dilemparkan kepada anggota DPR yang merupakan lembaga politik,” ujar Isnur.
Di Semarang, anggota BSNP, Mungin Eddy Wibowo, mengimbau agar tim pengawas satuan pendidikan dan tim pemantauan independen lebih berani dan tegas dalam pelaksanaan ujian nasional tahun ini. Tim pemantau dan pengawas harus berani masuk ke ruang ujian jika menemukan pelanggaran dan menindak pelakunya.
Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Sudijono Sastroatmodjo mengatakan, pihaknya siap untuk melaksanakan UN. Unnes bertanggung jawab dalam pengawasan pencetakan berkas soal dan pelaksanaan ujian serta pemindaian soal.
Sudijono pun menekankan bahwa perguruan tinggi tidak dapat bertanggung jawab dalam proses pencetakan naskah soal karena terkendala persoalan biaya dan peralatan.
(ELN/LUK/ NDY/DEN)

INFO... BISNIS ONLINE


8 Cara Praktis Membuat Blog Sukses Spektakuler

By Joko Susilo & Parjuni
8 cara praktis membuat blog sukses spektakulerMungkin banyak orang memanfaatkan blog hanya untuk kesenangan pribadi. Misal sebagai tempat curhat, menuliskan keluh kesah atau pengalaman yang dialami. Atau bisa juga untuk berbagi informasi, menuliskan informasi penting agar banyak orang yang bisa mengetahuinya. Sebagai tempat latihan menulis juga bisa. Tujuan lainnya, blog bisa pula dipakai untuk tempat menyimpan catatan-catatan penting anda. 
Namun, apapun tujuan anda ngeblog, yang jelas blog bisa pula mendatangkan keuntungan tak terhingga untuk anda. Blog bisa mendatangkan uang tanpa henti masuk ke kantong anda. Enak kan? “Sekali nyetir, dua kota terlewati”. Sambil tetap ngeblog dan tidak kehilangan kesenangan anda, bisa pula menambah tebal dompet anda. Tapi bagaimana caranya?
Itu pasti yang ingin anda tanyakan. Tentunya blog anda harus menarik banyak pengunjung dan membuat mereka betah unuk berkali-kali datang ke blog anda. Di sini saya bagikan 8 hal yang perlu anda perhatikan agar blog anda sukses secara spektakuler.
  1. Tetapkan URL yang konsisten. Dalam membuat blog, URL anda harus konsisten. Maksudnya, jangan digonta-ganti. Sekali saja anda mengganti URL blog, berarti anda harus kerja keras mempopulerkannya kembali. Blog yang sudah mulai akrab dengan search engine, akan hilang begitu saja. Begitupun koneksi yang telah anda bangun selama ini. Karena itu URL sangat penting. Dalam menentukan URL, sebaiknya pilih nama yang mudah diingat. Prinsip lainnya, bisa di baca di sini.
  2. Pilih topik yang tepat. Dulu pernah saya katakan, bekerja di bidang yang dicintai membuat kita lebih mudah sukses. Saat membuat blog, hal ini pun harus menjadi bahan pertimbangan. Jangan memaksakan diri di bidang A kalau anda suka bidang B. Bekerja di bidang yang anda sukai pasti membuat anda lebih semangat. Kalau bingung mau memilih topik blog apa? Gampang! Solusinya bisa anda temukan di cara memilih topik blog yang menarik seperti magnet.
  3. Tampilkan content berkualitas. Saya jamin, tak ada yang bakal menolak barang berkualitas yang gratis. Begitupun dengan blog anda. Jaga kualitas content blog anda. Dengan begitu, pengunjung akan kesengsem dan mudah kembali ke blog anda. Kalau mau isi blog anda jadi bagus, baca di sini.
  4. Promosikan blog anda. Undang pengunjung sebanyak mungkin untuk datang ke blog anda. Misal, dengan aktif menulis di milis. Bisa juga dengan aktif berkomentar di blog yang ramai pengunjungnya. Bisa pula dengan memanfaatkan social network yang sesuai dengan target pembaca anda. Dan banyak cara lainnya. Yang penting, anda jangan pernah berhenti mempromosikannya. Memang mungkin menghabiskan banyak waktu. Tapi hasil yang anda tuai pasti sepadan dengan usaha anda.
  5. Tingkatkan keterampilan teknis. Setelah memiliki blog, jangan lupa untuk meningkatkan keterampilan anda mengelola blog. Banyak hal yang bisa dipelajari seperti mengenai SEO, HTML, dan lainnya. Dan mungkin tak akan pernah ada habisnya. Tapi yang penting, setelah anda pelajari, langsung praktekkan. Biar pengetahuan anda jadi melekat dan bermanfaat. Dengan semakin menguasai hal teknis, blog anda pasti akan tampil unik dan jauh lebih menarik.
  6. Lakukan riset dan evaluasi. Jangan bosan untuk meningkatkan kualitas blog anda. Karena itu, lihat blog ‘tetangga’ dan bandingkan dengan blog anda. Serap hal-hal yang menurut anda baik untuk diterapkan pada blog anda. Dengan selalu melakukan riset dan evaluasi, blog anda pasti akan lebih baik dari hari ke hari.
  7. Jangan surut langkah. Sekali anda memutuskan ngeblog, jangan pernah mundur. Meski mungkin anda menemui kenyataan tak seindah harapan. Seperti meski anda sudah jungkir balik promosi, tapi pengunjungnya cuma segitu saja. Atau page rank blog anda masih ada di urutan terbelakang. Sekali lagi, jangan pernah surut langkah. Kesulitan itu sesuatu yang wajar. Dan anda harus belajar menyelesaikannya. Hadapi kesulitan anda, bukan dihindari!
  8. Berani berkorban. Orang Jawa bilang, jer besuki mawa bea. Ini pepatah lama yang tetap cocok sampai kapanpun. Untuk meraih kesuksesan anda harus berkorban lebih dulu. Jika anda telah memilih membuat blog, kelolalah dengan baik. Jangan sia-siakan. Fokuskan perhatian anda pada blog anda. 
Cara di atas mungkin sudah sering anda temui. Tapi, jangan dulu berkomentar basi. Cobalah satu-persatu, niscaya nantinya anda akan terkejut melihat pengunjung blog anda jauh lebih ramai dari anda kira. Kalau sudah begitu, mau pilih sumber penghasilan blog yang manapun, pasti akan lebih gampang mewujudkannya.

BISNIS SAMPINGAN YANG MENJANJIKAN

Inilah 10 Kiat Membuat Blog Anda Jadi Makin Terkenal dan Meraup Sukses Besar

Anda punya blog? Dan ingin blog anda mengalami sukses besar? Pastilah anda semua akan menganggukkan kepala tanda setuju dan menjawab,” Ya!!!” Nah, kemudian pasti pertanyaan yang diajukan berikutnya bagaimana melakukannya?
Kalau benar seperti itu yang anda tanyakan, silakan lanjutkan membaca.
Seperti yang saya katakan tadi, saya akan beritahu cara membuat blog anda cepat terkenal dan meraup sukses besar. Saya tulis secara singkat agar anda mudah dan cepat memahaminya. Serta segera bisa meng-ACTION-kannya. Ini dia kiat-kiatnya…
1. Buat link ke blog lainnya. Terutama ke blog yang trafficnya tinggi dan topiknya sama dengan blog anda.
2. Berlombalah jadi yang pertama berkomentar. Lakukan ini terutama di blog yang pengunjungnya banyak. Karena komentar anda pasti akan terbaca oleh pengunjung lainnya. Kalau komentar anda menarik, mereka pasti langsung menuju ke blog anda.
3. Pancing mereka untuk berkomentar. Cara melakukannya bisa anda baca di sini.
4. Berkomentar untuk menjalin hubungan. Jangan selalu berkomentar hanya demi kepentingan bisnis saja. Tapi bicaralah seperti layaknya obrolan antar-manusia. Tanyakan bagaimana kabar mereka, sedang sibuk apa, atau anda bisa berbagi cerita tentang kejadian menarik yang baru anda alami. Komentar yang alami dan penuh persahabatan seperti layaknya obrolan antar kawan bisa memperkokoh jalinan hubungan.
5. Ijinkan trackback dan link pada tempat berkomentar. Salah satu alasan blogger dalam berkomentar adalah agar bisa membangun jejaring link-nya. Penuhilah keinginan mereka, jangan abaikan.
6. Buat review tentang blog lain. Mereka yang anda buat review blognya pasti akan sangat senang. Ya, ibaratnya anda telah mau menceritakan isi blog tersebut ke pengunjung anda. Blog yang telah anda buat review-nya minimal pasti akan mengunjungi blog anda.
7. Jawablah komentar yang ditujukan pada anda. Punya blog berarti anda harus mau berinteraksi dengan blog lain. Kalau anda hanya ingin mengasingkan diri dengan ngeblog di dunia maya, urungkan niat anda itu. So, jangan biarkan komentar mereka bertepuk sebelah tangan. Bagaimana caranya menjawab komentar?
8. Buatlah artikel yang tak lekang ‘dimakan’ waktu. Maksudnya, yang tidak mudah basi dan dilupakan orang. Tapi yang selalu dibutuhkan orang sampai kapanpun. Seperti artikel berbentuk how-to yang sedang anda baca ini. Jenis-jenis artikel lainnya silakan klik di sini.
9. Pelihara hubungan baik dengan blog lain. Khususnya dengan blog yang ikut menyumbang aliran traffic ke blog anda. Alias dari sana salah satu sumber datangnya pengunjung ke blog anda.
10. Masukkan posting mereka ke social media. Ini cara lain yang bisa anda perbuat untuk memperkuat hubungan. Mereka pasti senang kalau tahu anda membantu menyebarluaskan posting blog mereka ke social media.
Bagaimana komentar anda? Atau anda mau menambahkan kiat-kiat lainnya?